cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika
ISSN : 20862407     EISSN : 2549886X     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika (JP2F), with a registered number ISSN 2086-2407 (Print), ISSN 2549-886X (online) is a scientific journal published by the Physics Education Study Program Universitas PGRI Semarang. The purpose of the publication of this journal is to disseminate conceptual thoughts or ideas and learning Physics research results that have been achieved, both at school and in college.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016" : 10 Documents clear
Keefektifan Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) terhadap Kemampuan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Nur Khoiri; Anni Marinia; Wawan Kurniawan
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1309

Abstract

Telah dilakukan Penelitian untuk mengetahui pengaruh model PjBL (Project Based Learning) terhadap kemampuan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dalam bentuk Pretest-Posttest Kelompok Kontrol Subjek Random. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gubug. Sampel penelitian dipilih secara random. Didapatkan kelas XI IPA 6 sebagai kelas Eksperimen dan XI IPA 5 sebagai kelas Kontrol. Teknik pengumpulan data berupa metode tes, observasi, dan dokumentasi. Pada uji normalitas dan homohenitas diperoleh pada kelas eksperimen dan kontrol, populasi normal dan homogen. Pada uji t hasil belajar siswa diperoleh thitung> ttabel, sehingga disimpulkan model pembelajaran PjBL efektif terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan uji gain diperoleh kesimpulan yaitu ada perbedaan antar model PjBL dengan konvensional dengan kategori sedang. Pada uji persen diperoleh %eks > %kon pada kreativitas siswa. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa model PjBL efektif terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa.Kata Kunci : PjBL (Project Based Learning), kreativitas, hasil belajar
Penerapan Metode Demonstrasi pada materi Asam Basa Garam untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Subrata Subrata
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1304

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode demonstrasi dan diskusi - informasi pada materiAsam Basa dan Garam. Penelitian dilaksanakan di kelas VII B SMP Negeri 15 Semarang pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode demonstrasi disertai diskusi-informasi sesuai dengan perencanaan. Berdasarkan hasil analisisdengan menggunakan angket, observasi, wawancara dan tes maka diperoleh peningkatan hasil belajar yang signifikan.Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat berdasarkan penilaian diri dan pengamat pada siklus I dan siklus II yaitu dari 87,3% menjadi 96,3%.Sedangkan peningkatan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I dan II yaitu dari 59,4% menjadi 87,5%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pambelajaran dan hasil belajar siswa.Kata kunci: Metode Demonstras, Aktivitas Siswa, Hasil belajar.
Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Rahma Diani; Antomi Saregar; Ayu Ifana
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1310

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran problem based learning dan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Data yang diperoleh berupa data hasil kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis dari uji-t sampel berkorelasi menghasilkan nilai thitung sebesar 2,03 dan ttabel sebesar 1,99 dengan keputusan uji thitung > ttabel atau 2,03 > 1,99 maka H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan antara model problem based learning dan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negei 8 Bandar Lampung. Perbedaan tersebut dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan dari indikator berpikir kritis yang berasal dari nilai rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kritis dari kedua model pembelajaran yaitu nilai rata-rata keseluruhan model problem based learning sebesar 75 dan nilai rata-rata model inkuiri terbimbing sebesar 71. Berdasarkan perbedaan nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa model problem based learning lebih baik daripada model inkuiri terbimbing.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kritis, Problem Based Learning
Instrumen Penilaian Keterampilan Kerja Ilmiah pada Pembelajaran Fisika Berbasis Inquiry Dayu Ariani; Ernawati Saptaningrum; Joko Siswanto
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1305

Abstract

Penilaian dalam proses pembelajaran adalah komponen yang sangat penting untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa, sebagai contoh yaitu penilaian keterampilan kerja ilmiah. Maka dari itu perlu dikembangkan suatu instrumen penilaian untuk mengukur keterampilan kerja ilmiah siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kevalidan instrumen penilaian keterampilan kerja ilmiah pada pembelajaran fisika berbasis inquiry. Instrumen tersebut berisi kisi-kisi penilaian, lembar penilaian keterampilan kerja ilmiah, rubrik penilaian, pedoman pemberian skor, lembar penilaian diri serta rekapitulasi nilai keterampilan kerja ilmiah yang telah divalidasi oleh para ahli dan diujicoba. Penelitian ini menggunakan metode R&D dan hasil uji ahli menunjukkan kriteria sangat valid dengan perolehan persentase rata-rata kedua ahli sebesar 87,29%. Instrumen diujicobakan pada 34 siswa SMA kelas XI dan dilakukan oleh 1 orang guru fisika. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa persentase produk yang dikembangkan berdasarkan respon penilaian guru sebesar 97,83% dengan kriteria sangat valid. Hal ini didukung pula dengan keberhasilan pembelajaran yang mencapai persentase 94,44% pada pertemuan pertama, kemudian pada pertemuan kedua sebesar 88,00%. Hasil penelitian tersebut memberikan informasi bahwa instrumen penilaian keterampilan kerja ilmiah yang dikembangkan sudah sangat valid untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika yang berbasis inquiry sebagai alat evaluasi pembelajaran bagi guru fisika SMA.Kata kunci: Kerja Ilmiah, Model Pembelajaran Inquiry, Penilaian Keterampilan.
Pengembangan Media Pembelajaran Moodle Setiyorini Setiyorini; Siti Patonah; Ngurah Ayu Nyoman Murniati
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk Moodle pada materi suhu dan kalor. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (RnD). Pengujian menggunakan angket untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran. Angket diberikan kepada ahli, praktisi dan responden. Hasil angket ahli media dan ahli materi diperoleh rata-rata persentase 84,5% dengan kategori sangat layak. Hasil angket praktisi diperoleh persentase 93% dengan kategori sangat layak. Hasil angket yang diberikan pada responden diperoleh persentase 85,27 %. Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan hasil penilaian angket ahli, praktisi dan responden diperoleh skor rata-rata 86,8175% dengan kategori “sangat layak”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dalam bentukMoodle layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika.Kata Kunci: Media Pembelajaran, Moodle, Suhu dan Kalor
Peningkatan Nilai Karakter dan Hasil Belajar Fisika pada Materi Gerak Harmonik Sederhana dengan Model Project Based Learning berbasis Multimedia Usrotun Marichah
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1306

Abstract

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran dan seberapa banyak peningkatan nilai karakter dan hasil belajar fisika melalui model project based learning berbasis multi media. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, siklus 1 terdapat 4 pertemuan dan siklus 2 terdapat 3 pertemuan. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Kedungwuni semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Terjadi peningkatan rata-rata nilai ulangan harian dari 65,18 menjadi 84,27 dan ketuntasan klasikal dari 30% menjadi 94,59%, diiringi dengan peningkatan nilai karakter peserta didik.Kata kunci: nilai karakter, hasil belajar, model project based learning dan multi media.
Kepraktisan Model Pembelajaran Investigation Based Multiple Representation (IBMR) dalam Pembelajaran Fisika Joko Siswanto; Endang Susantini; Budi Jatmiko
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1307

Abstract

This paper presents practicality learning model of IBMR. Its own syntax orientation, investigation, multi representation, aplication, and evaluation. The learning conducted on the fundamental of physics class. At the time of the learning takes place, observations practicality every phase of the learning model IBMR. The results showed that the learning model IBMR has excellent practicality. It shows that every phase of IBMR learning model can be practically implemented
Penerapan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Peserta Didik Kelas X-MIA EI 2 SMAN 6 Yogyakarta Abdul Wakhid Mustofa
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran CTL (Contextual teaching and learning) seberapa besar peningkatan aktivitas melalui penerapan model pembelajaran CTL pada materi pokok dinamika gerak lurus. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian yang diambil adalah peserta didik kelas X MIA EI 2 SMA Negeri 6 Yogyakarta yang berjumlah 32 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran CTL sudah sesuai sintaks yang diacu yaitu meliputi Tahap 1: Invitasi (Mengemukakan pengetahuan awal), Tahap 2: Eksplorasi (Menyelidiki dan menemukan konsep, melalui pengumpulan data), Tahap 3: Penjelasan dan solusi (Memberikan penjelasan dan solusi berdasarkan hasil observasi), Tahap 4: Pengambilan data (Membuat keputusan berdasarkan pengetahuan, informasi, dan keterampilan). Pada siklus I untuk nilai 3 dan 4, didapatkan persentase 17%, sedangkan pada siklus II untuk nilai 3 dan 4, didapatkan persentase 33%. Peningkatan aktivitas peserta didik sebesar 16%. Nilai gain skore 0,44 dengan interprestasi keaktifan peserta didik “sedang”. Untuk aktivitas peserta didik pada siklus I dan II mencapai 56 % dan 75%. Hasil pada siklus II yaitu 75 % menunjukkan bahwa aktivitas peserta didik telah mampu mencapai kategori baik.Kata kunci: Model pembelajaran CTL (Contextual teaching and learning), aktivitas peserta didik, tes evaluasi.
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Mobile dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Gaya Muhamad Zulham; Dwi Sulisworo
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1308

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif berbasis mobile menurut validasi ahli media, ahli materi dan uji coba terbatas. Model penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Instrumen penelitian mengggunakan lembar validasi dengan sumber data dari ahli materi, ahli media dan hasil uji coba terbatas kepada siswa.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan media ditinjau menurut validasi ahli materi sebesar 82,50% termasuk dalam kategori baik, ahli media 83,60% termasuk dalam kategori baik, dan uji coba terbatas kepasa siswa 83,63% termasuk dalam kategori sangat baik.Kata kunci: Multimedia Interaktif, Kontekstual,Mobile, Gaya
Model Pengelolaan Pembelajaran POMER untuk Mengembangkan Bodily Kinesthetic dan Interpersonal Skill Peserta Didik Ngurah Ayu Nyoman Murniati; Duwi Nuvitalia; Masrikan Masrikan; Sutardi Sutardi
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 7, No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v7i2.1303

Abstract

Tantangan zaman membawa pergeseran paradigma pendidikan. Tantangan tersebut menjadi latar belakang utama pergeseran kompetensi peserta didik di sekolah. Pembentukan pribadi yang cerdas, mandiri, bermartabat, dan memiliki kesiapan untuk melakukan kerja menjadi capaian utama pembelajaran. Oleh karena itu, inovasi pengelolaan pembelajaran diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengembangan bodily kinesthetic dan interpersonal skill peserta didik dikemas melalui pengelolaan pembelajaran sains (khususnya IPA dan Fisika) dengan model POMER (Planning, Organizing, Maximizing The Potential, Evaluating, Reflecting). Model ini dibangun dan dikembangkan dalam penelitian Research and Development. Hasil validasi ahli menunjukkan model POMER layak digunakan sebagai model pengelolaan pembelajaran sains dengan tingkat kelayakan 83,33%. Hal ini berarti pengelolaan pembelajaran sains dapat ditingkatkan untuk memaksimalkan potensi peserta didik. Model POMER lebih meningkatkan pengembangan potensi kinestetik dan interaktif peserta didik. Potensi kinestetik dapat dikembangkan dalam bodily kinaesthetic skill dan interaktif dapat dikembangkan melalui interpersonal skill. Penelitian direkomendasikan pada guru IPA dan guru Fisika dalam mengemas pembelajaran POMER untuk memaksimalkan potensi peserta didik melalui pengembangan bodily kinesthetic dan interpersonal skill.Kata kunci: Model Pengelolaan Pembelajaran, POMER, bodily kinesthetic dan interpersonal skill

Page 1 of 1 | Total Record : 10